KURS VALUTA ASING
Kurs adalah suatu perbandingan nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lain. Dalam artian mata uang suatu negara dengan negara lain digunakan untuk transaksi ekonomi internasional. Bisa juga diartikan kecenderungan seseorang, perusahaan, dan pemerintah yang menukar uang negaranya untuk memperoleh mata uang asing. Karena dibutuhkan sebagai transaksi internasional.
·
Para Pelaku Pasar Valuta Asing (
Valas ) :
A.
Dealer
Dealer
pada umumnya disebut juga sebagai market maker yang berfungsi sebagai pihak
yang membuat pasar bergairah di pasar uang. Dealer umumnya mengkhususkan pada
mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang
tersebut. Biasanya yang bertindak sebagai dealer adalah pihak bank, meskipun
ada juga beberapa yang nonbank. Mereka mendapatkan keuntungan dari selisih
harga jual dan harga beli valuta asing.
B.
Perusaaan atau Perorangan
Perusahaan
maupun individu dapat pula melakukan transaksi perdagangan valuta asing ( valas
). Pasar valuta asing dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah eksportir, importir, investor internasional,
perusahaan multinasional dan lain-lainnya.
C.
Spekulan dan Arbitrator
Spekulan
dan arbitrator bertindak atas kehendak mereka sendiri dan mereka tidak memiliki
kewajiban untuk melayani konsumen serta tidak menjamin kelangsungan pasar,
berbeda dari dealer. Spekulan juga pelaku pasar yang akan meramaikan transaksi
di pasar uang. Para spekulan dapat keuntungan dari perubahan atau fluktuasi
harga umum ( capital gain ). Sementara itu, arbitrator memperoleh keuntungan
dengan memanfaatkan perbedaan harga di berbagai pasar.
D.
Bank Sentral
Fungsi
Bank Sentral dalam pasar valuta asing umumnya adalah sebagai stabilitator nilai
tukar mata uang lokal. Bank Sentral memanfaatkan pasar valuta asing untuk
mendapatkan atau membelanjakan cadangan valuta asingnya agar dapat mempengaruhi
stabilitas nilai tukar mata uang sehingga berdampak positif bagi perekonomian
nasional negara.
E.
Pialang
Pialang
bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan
terhadap mata uang tertentu. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,
perusahaan pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh
dunia.
·
Macam-macam
kurs
Di bursa valuta asing dikenal dua macam kurs, :
Di bursa valuta asing dikenal dua macam kurs, :
1.
Kurs jual
ialah nilai mata uang yang digunakan apabila pedagang valas (money changer)
melakukan penjualan valuta asing.
2.
Kurs beli
ialah nilai mata uang yang digunakan apabila pedagang valas melakukan pembelian
terhadap valuta asing.
·
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI NILAI KURS
|
|
Dalam
menganalisis nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang lain, maka ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Tingkat inflasi
Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang
atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga
perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri
dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Contoh: jika
Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup
tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis
permintaan terhadap produk relatif mengalami penurunan.
Rasio uang dalam
daya beli (paritas daya beli) berfungsi sebagai titik nilai tukar yang
mencerminkan hukum nilai. Itulah mengapa tingkat inflasi berdampak pada nilai
tukar. Peningkatan inflasi di suatu negara mengarah pada penurunan mata uang
nasional, dan sebaliknya. Penyusutan inflasi uang di dalam negeri akan mengurangi
daya beli dan kecenderungan untuk menjatuhkan nilai tukar mata uang mereka
terhadap mata uang negara-negara di mana tingkat inflasi yang lebih rendah.
2. Aktifitas neraca pembayaran
Neraca pembayaran
secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Dengan demikian, neraca pembayaran
aktif meningkatkan mata uang nasional dengan meningkatnya permintaan dari
debitur asing. Saldo pembayaran yang pasif menyebabkan kecenderungan
penurunan nilai tukar mata uang nasional sebagai seorang debitur dalam negeri
mencoba untuk menjual semuanya menggunakan mata uang asing untuk membayar
kembali kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak neraca pembayaran pada
nilai tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi. Contoh, efek dari
perubahan tarif, pembatasan impor, kuota perdagangan, subsidi ekspor
berdampak pada neraca perdagangan. Ketika keseimbangan positif dalam
perdagangan ada di muka terdapat peningkatan permintaan untuk mata uang
negara yang meningkatkan laju, dan dalam hal keseimbangan negatif proses sebaliknya
terjadi. Pergerakan modal jangka pendek dan jangka panjang bergantung pada
tingkat suku bunga domestik, pembatasan atau mendorong impor dan ekspor
modal.
3. Perbedaan suku bunga di
berbagai negara
Perubahan
tingkat suku bunga di suatu negara akan mempengaruhi arus modal
internasional. Pada prinsipnya, kenaikan suku bunga akan merangsang masuknya
modal asing Itulah sebabnya di negara dengan modal lebih tinggi tingkat
suku bunga masuk, permintaan untuk meningkatkan mata uang, dan itu menjadi mahal.
Pergerakan modal, terutama spekulatif “uang panas” meningkatkan
ketidakstabilan neraca pembayaran.
Suku bunga mempengaruhi operasi pasar valuta asing dan pasar uang. Ketika melakukan transaksi, bank akan mempertimbangkan perbedaan suku bunga di pasar modal nasional dan global dengan pandangan yang berasal dari laba. Mereka lebih memilih untuk mendapatkan pinjaman lebih murah di pasar uang asing, dimana tingkat lebih rendah, dan tempat mata uang asing di pasar kredit domestik, jika tingkat bunga yang lebih tinggi. Di sisi lain, kenaikan nominal suku bunga di suatu negara menurunkan permintaan untuk mata uang domestik sebagai tanda terima kredit yang mahal untuk bisnis. Dalam hal mengambil pinjaman, pengusaha meningkatkan biaya produk mereka yang, pada gilirannya, menyebabkan tingginya harga barang dalam negeri. Hal ini relatif mengurangi nilai mata uang nasional terhadap satu negara
4. Tingkat pendapatan relatif
Faktor lain yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar mata uang asing adalah laju
pertumbuhan pendapatan terhadap harga-harga luar negeri. Laju pertumbuhan
pendapatan dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang asing.
Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan permintaan valuta
asing relatif dibandingkan dengan supply yang tersedia.
5. Kontrol pemerintah
Kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk : a. Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
b. Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.
c. Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli
mata uang.
Alasan pemerintah
untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah :
a. Untuk
memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang bersangkutan.
b. Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang
ditentukan.
c. Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
d.
Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan
tingkat pendapatan
6. Ekspektasi
Faktor terakhir yang
mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi nilai tukar di masa
depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas bereaksi cepat
terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke depan. Dan sebagai contoh,
berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan
pedagang valas menjual Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar akan menurun
di masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar Dollar dalam pasar.
·
Sistem
Kurs Valuta Asing
Pada
setiap negara terdapat suatu sistem kurs valuta asing yang ditentukan oleh
kebijakan yang dianut oleh pemerintah masing-masing negara tersebut.
Menurut Floyd A. Beam : “… consider exchange rate behavior under three different kinds of exchange systems: floating, fixed, and controlled.” (Floyd A. Beam 2003:390-391) Pendapat di atas menyatakan bahwa terdapat tiga sistem kurs valuta asing yang dipakai suatu negara, yaitu:
a.
Sistem kurs bebas, dalam sistem ini tidak ada campur tangan pemerintah untuk
menstabilkan nilai kurs. Nilai tukar kurs ditentukan oleh permintaan dan
penawaran terhadap valuta asing.
b.
Sistem kurs tetap, dalam sistem ini pemerintah atau bank sentral negara yang
bersangkutan turut campur secara aktif dalam pasar valuta asing dengan
membeli atau menjual valuta asing jika nilainya menyimpang dari standar yang
telah ditentukan.
c.
Sistem kurs terkontrol/terkendali, dalam sistem ini pemerintah atau bank
sentral negara yang bersangkutan mempunyai kekuasaan eksklusif dalam
menentukan alokasi dari penggunaan valuta asing yang tersedia. Warga negara
tidak bebas untuk campur tangan dalam transaksi valuta asing. Capital inflows
dan ekspor barang-barang menyebabkan tersedianya valuta asing.
·
Pasar
Perdagangan Valuta Asing:
Pasar Spot
Pasar spot melibatkan pertukaran mata uang dalam bentuk cek yang
ditarik pada rekening dengan denominasi mata uang yang berbeda. Instruksi
untuk menukarkan mata uang di pasar spot dilakukan dalam bentuk wesel bank
yaitu cek yang dikeluarkan bank dan dicairkan dalam 1 atau 2 hari kerja
setelah cek dikeluarkan.
Pasar
Forward
Sama seperti pasar spot, pasar forward tidak harus berwujud
tempat secara fisik. Pasar ini menampung transaksi forward yang biasanya
dilakukan untuk membatasi resiko valuta asing. Transaksi forward dapat dilakukan
antarbank dan kliennya adalah individu atau lembaga, baik dari bank maupun
nonbank. Jika dilihat dari masa kontrak, transaksi forward antar bank
memiliki dimensi waktu kelipatan 30, yaitu bermasa kontrak 30 hari, 90 hari,
dan 180 hari. Sedangkan transaksi forward antara bank dan klien nonbank
biasanya bermasa kontrak bukan kelipatan 30 hari.
Pasar
Futures
Pasar ini memiliki dua jenis objek transaksi, yaitu valuta asing
( financial futures market ) dan komoditi ( commodity futures market ). Sama
seperti pasar forward, pasar ini juga berguna untuk membatasi resiko (
hedging ) dan tujuan spekulatif. Sebuah kontrak adalah kesepakatan
memperdagangkan atau menukarkan valuta asing, dimana pernyerahan valuta asing
dilakukan pada masa yang akan datang dalam jumlah, waktu, tempat dan harga
tertentu.
Pasar Opsi
Berbeda dari pasar forward dan futures di mana pada saat jatuh
tempo akan ada penyelesaian transaksi berupa penyerahan mata uang dan
pembayaran. Kontrak opsi memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli atau
menjual mata uang tertentu. Keputusan untuk menjalankan hak yang dimiliki
sepenuhnya ditentukan oleh pemegang opsi. Jadi, transaksi di pasar opsi tidak
harus diikuti dengan penyelesaian transaksi sebagai mana yang terdapat pada
kontrak forward dan futures.
·
Sebab-sebab
Terjadinya Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Valuta Asing.
Perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valuta, yang
selanjutnya menyebabkan perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh banyak
faktor, di antaranya seperti:
a) Perubahan dalam cita rasa
masyarakat.
Perubahan cita rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yang diproduksi dalam negeri atau yang diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat menaikkan ekspor. Perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah besar. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing sehingga nilai tukar rupiah terhadap valuta asing akan berubah.
b) Perubahan harga barang ekspor
dan impor.
Harga barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya, kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor. Dengan demikian, perubahan harga-harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan atas mata uang Negara tersebut.
c) Kenaikan harga umum (inflasi).
Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung unuk menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi yang berikut: - Inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-harga di luar negeri. Oleh sebab itu, inflasi cenderung menambah impor. - Inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi mahal, oleh karena itu inflasi cenderung mengurangi ekspor.
d) Perubahan suku bunga dan tingkat
pengembalian investasi.
Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri masuk ke Negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu Negara, permintaan atas mata uangnya bertambah, maka nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang suatu Negara akan merosot apabila lebih banyak modal Negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di Negara-negara lain.
e) Pertumbuhan ekonomi.
Efek yang akan diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu terutama diakibatkan oleh perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang Negara itu bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karenanya nilai mata uang Negara tersebut naik. Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran mata uang itu lebih cepat bertambah dari permintaannya dan oleh karenanya nilai mata uang Negara tersebut akan merosot.
·
PENENTUAN KURS DALAM PASAR BEBAS
Kurs sangat dipengaruhi oleh pasar bebas, karena
konsepnya kurs asing terjadi karena ada hubungan perekonomian antara suatu
negara dengan negara lain, disebut sebagai pasar bebas. Adapun penentu kurs
asing dalam pasar bebas yaitu :
a)
Permintaan Mata Uang Asing
Permintaan mata uang asing dipengaruhi nilai kurs
asing tersebut. Semakin tinggi harga kurs asing, maka akan semakin sedikit
permintaan atas uang tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah nilai
kurs asing tersbut, maka permintaannya akan semakin banyak. Ilustrasinya
begini, misalnya harga dolar amerika naik, maka barang – barang yang diimpor
dari amerika ke indonesia harganya juga naik. Dengan naiknya harga maka
sesuai dengan teori konsumsinya juga permintaan atas barang tersebut juga
menurun. Kaitannya, apabila permintaan mata uang asing dalam pasar bebas
menurun, maka kurs valuta asing juga semakin menurun, dikarenakan harga kurs
asing naik.
b)
Penawaran Mata Uang Asing
Penawaran akan mata uang asing, sama halnya dengan
hukum penawaran dalam mikro ekonomi, semakin tinggi harga tentu akan semakin
tinggi penawaran akan mata uang asing tersebut dan semakin rendah harga mata
uang asing, semakin sedikit penawaran mata uang tersebut.
·
PENENTUAN KURS PERTUKARAN OLEH PEMERINTAH
Pemerintah juga dapat mencampuri dalam menentukan
kurs valuta asing, tujuannya adalah untuk memastikan kurs yang wujud tidak
akan menimbulkan dampak yang buruk ke atas perekonomian. Kurs pertukaran yang
ditetapkan oleh pemerintah adalah berbeda dengan kurs yang ditentukan oleh pasar
bebas. Perbedaan antara pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah dan pasar
bebas, dipengaruhi oleh kebijakan dan keputusan pemerintah mengenai kurs yang
paling sesuai untuk tujuan – tujuan pemerintah dalam menstabilkan dan
mengembangkan perekonomian.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar